Sabtu, Mei 05, 2012

diam

seorang wanita,,
sendiri,, ia menatap jauh..
mungkin ke arah masa depan..
mungkin juga ke arah masa lalu..
berkecamuk di dalamnya (hati dan pikiran) berjuta molekul ingatan dan khayalan..
tentang suatu yg indah,,
tentang suatu yang hebat,,
tentang suatu impian masa depan,,
dulu,, dan sekarang..
sejuta kenangan indah masa kecil..
mulai dilupakan..
kini ia menyadari ada sesuatu yg lebih nyata yang harus dihadapi..
pahit..
tapi tak bisa dihindari..
kini memuncak pada satu titik jenuh menjadi yang dipersalahkan..

gemuruh hatinya.. bertanya-tanya dalam hati..
"salahkah saya jika dipermainkan oleh takdir, dan berusaha untuk survive ternyata gagal, lalu kemudian mencoba kembali?
kamu menyalahkan saya akan kebodohan saya,, tapi sebenarnya kamu  tak tau bagaimana keadaan terpuruk itu seperti apa.. ingatkah saya ada ketika kamu menangis.. walau hanya untuk mendengar,, saya ada saat kamu marah walaupun hanya untuk pelampiasan.. belum cukupkah??
lalu harus bagaimana lagi,, jika ketakadilan itu datang bukan dari sisiku,, mengapa tetap aku yang dipersalahkan..
mendukungmu, memberimu semangat tak cukup berarti bagimu.. kamu meminta aq untuk melihat ketakadilan yg bahkan aku tak mampu untuk mengubahnya,"

pikiran ini semakin membuatnya terpuruk..
lebih dalam..
wanita itu tetap dalam kesendirian,,
menikmati menjadi penyendiri..
dan hanya menghela nafas,,
setelah semua keluh kesah yang menggetarkan hatinya itu
untuk sekian kali,,
memberikan goresan dan luka yang mendalam..

akhirnya wanita itu berkata dalam hati
"sudah lah.." (sambil menenangkan hati dan mengurut dada)
"saya takkan membaca pesanmu" itu hanya akan membuatku merasa terintimidasi.."
"saya menyerah menghadapimu seperti apa"
"saya ingin bahagia"
"sendiri.. disini.."
"setelah smua jasa mu yang agung itu terbalaskan olehku.."
"kumohon tuntutlah pada orang yang ingin kau tuntut,, bukan aku, ini hanya akan membuat aku merasa aneh dengan diriku sendiri"

dan kembali pada kenyataan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan cuap-cuap..